Rabu, 27 April 2011

Fisika


FISIKA TERAPAN

1.      Konsep-konsep Fisika yang bekerja pada kapal selam adalah sebegai berikut :
Apa yang menjadi ciri khas sebuah kapal selam? Satu hal yang pasti, kapal selam selalu ‘terkucilkan’ dari dunia luar. Tidak seperti kendaraan darat (mobil, kereta api) maupun alat transportasi udara (pesawat) dan air (kapal laut) lainnya, kapal selam selalu tak terlihat dan tenggelam di bawah permukaan air. Selain tidak terlihat, kru kapal selam pun tidak dapat melihat dunia luar. Benar-benar terpencil dan sendiri! Terkadang sinar matahari pun tidak bisa mencapai lokasi kedalaman kapal selam. Gelap! Bagaimana caranya kapal selam bisa mencari jalan dan menentukan arah? Bagaimana kalau ada kapal selam lain di dekatnya? Tidak ada yang bisa terlihat di kegelapan itu!
Untung ada Fisika! Fisika menjadi ‘mata’ bagi kapal selam yang sedang berada jauh di bawah permukaan air. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan konsep pemantulan gelombang suara yang lebih dikenal sebagai teknologi Sonar (Sound Radar). RADAR sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging. Teknologi radar umumnya melibatkan gelombang mikro (microwave), tetapi saat digunakan dalam air, kita dapat memanfaatkan gelombang suara biasa sehingga disebut Sound Radar (Sonar). Prinsip yang jadi kunci utama teknologi ini adalah pantulan gelombang dan sesuatu yang disebut Doppler Effect (Efek Doppler). Jika gelombang suara (dipancarkan  oleh transmitter pada kecepatan v) menumbuk suatu permukaan, gelombang itu pasti langsung dipantulkan kembali. Pantulannya ini diterima oleh alat penerima (receiver). Jika receiver yang digunakan mendeteksi adanya pantulan gelombang yang dipancarkan tadi, itu berarti ada suatu benda yang menyebabkan terpantulnya gelombang tersebut. Jarak benda tersebut dapat dihitung dengan mudah. Caranya? Hitung saja waktu saat gelombang pertama kali dipancarkan sampai pantulannya dideteksi, karena kita tahu kecepatan gelombangnya maka kita dapat dengan mudah menghitung jarak antara transmitter/receiver ke benda asing yang memantulkan gelombang tersebut. Doppler Effect atau Doppler Shift melibatkan terjadinya perubahan frekuensi gelombang asal dengan gelombang pantulannya. Gema/pantulan gelombang diukur perubahan frekuensinya (frekuensi pantulan pasti berbeda dengan frekuensi gelombang yang dipancarkan) sehingga bisa ditentukan jarak dan kecepatan benda. Dari kedua prinsip fisika sederhana inilah kapal selam akhirnya mampu ‘melihat’ keadaan sekitarnya yang gelap gulita itu.
Saat hendak naik ke permukaan, ada teknologi lain yang juga bergantung pada fisika. Sebuah kapal selam yang ingin kembali ke permukaan laut harus selalu memastikan bahwa situasi sekelilingnya aman (tidak ada kapal laut atau benda-benda lain yang sedang berlayar di dekatnya supaya tidak tertabrak oleh kapal selam saat tiba-tiba muncul di permukaan). Biasanya kapal selam menggunakan sebuah ‘jendela’ yang membantunya melihat keadaan sekeliling mereka sebelum mulai naik ke permukaan laut. Jendela yang juga berfungsi seperti mata pengintip yang bisa berputar 360° ini dikenal sebagai periskop. Berbeda dengan Sonar, periskop dapat memberikan data visual bagi kru kapal selam sehingga mereka dapat melihat dengan jelas apa saja yang ada di sekeliling mereka. Karena itulah periskop menjadi bagian yang sangat penting bagi sebuah kapal selam. Tugas utama periskop adalah untuk mengintip keadaan di permukaan laut saat kapal selam masih menyelam di bawah air. Sebuah periskop yang paling sederhana memiliki dua cermin, yang satu terletak di ujung atas (berfungsi sebagai mata pengintipnya), yang lainnya terletak di dasar periskop. Cahaya yang terkumpul di cermin atas kemudian diarahkan menuju cermin di dasar periskop sehingga nahkoda kapal dapat melihat bayangan benda yang ada di depan periskop di atas permukaan laut. Seiring perkembangan teknologi, periskop kapal selam pun mengalami banyak penyempurnaan. Panjang periskop biasanya bisa mencapai 18 meter sehingga cermin tidak digunakan untuk mengumpulkan cahaya dari permukaan laut. Sebagai gantinya digunakan dua prisma (disusun paralel), satu di atas, dan satu di dasar periskop. Cahaya yang sampai pada prisma di dasar periskop kemudian diteruskan ke dua buah lensa di tube sekunder. Dengan bantuan prisma, bayangan yang didapatkan bisa terlihat jelas walaupun harus melalui jarak 18 meter (panjang periskop). Saat kapal sedang menyelam pada kedalaman tersebut posisinya dikenal sebagai kedalaman periskop (periscope depth). Di bawah kedalaman itu periskop tidak lagi digunakan (yang digunakan adalah sonar). Karena begitu panjangnya periskop kapal selam, biasanya periskop memakan tempat sampai ke dasar kapal (Gambar 1-A). Periskop terletak di periscope well yang menjulur mulai dari dasar sampai ke atas di bagian sail. Ukuran periskop yang begitu panjang ini memaksa desain kapal untuk selalu menempatkan ruang kendali di bagian atas yang sempit. Karena kurang praktisnya desain ini, kini fisika pun menawarkan desain baru periskop yang lebih canggih dan praktis. Periskop generasi baru ini dikenal dengan nama Photonic Mast.
Photonic mast tidak menggunakan prisma dan lensa seperti di periskop biasa. Komponen-komponennya merupakan komponen elektronik canggih yang berfungsi sebagai unit sensor elektro-optik yang bisa menyediakan tampilan visual, sarana navigasi kapal, serta berbagai fungsi komunikasi lainnya. Sensor multifungsi ini terletak pada bagian yang dapat berotasi (rotating head). Photonic mast dilengkapi dengan tiga buah kamera canggih, yang meliputi kamera yang bisa menampilkan warna (color camera), kamera hitam-putih yang memiliki resolusi tinggi, serta kamera infra merah. Selain ketiga kamera ini, terdapat pula sebuah kamera khusus yang digunakan pada saat-saat khusus (mission critical control camera). Kamera khusus ini terletak di bagian yang khusus pula (bebas tekanan dan tahan guncangan). Untuk melengkapi sistem kamera ini terdapat pula eyesafe laser range finder yang berfungsi untuk menyediakan informasi akurat mengenai target yang sedang dipantau, serta untuk membantu proses navigasi. Semua gambar dan data visual yang berhasil dikumpulkan oleh photonic mast yang canggih ini kemudian dikirimkan ke ruang kendali dengan menggunakan serat optik. Masing-masing kapal selam masa depan ini akan memiliki dua photonic mast yang mampu menyediakan informasi yang benar-benar akurat dan lengkap. Kedua photonic mast ini dapat dikendalikan dengan bantuan joystick yang tersedia di dua stasiun dalam kapal. Masing-masing stasiun memiliki dua layar (layar datar) yang digunakan untuk menampilkan data visual yang sudah didapatkan tadi. Gambar-gambar yang berhasil didapatkan itu pun dapat langsung direkam sehingga bisa menjadi dokumentasi yang berharga.
 Pada periskop biasa, hanya satu orang yang bisa melihat secara langsung keadaan di permukaan laut (melalui eyepiece). Jika kru lain ingin melihat pula kondisi permukaan, maka mereka harus bergantian mengintip eyepiece periskop. Ini sangat merepotkan dan tidak praktis. Kedua layar tampilan yang tersedia pada desain kapal selam yang menggunakan photonic mast memberikan solusi yang memuaskan. Dengan adanya kedua layar tersebut semua kru yang berada di stasiun dapat melihat secara detil kondisi permukaan laut. Kelebihan lain desain baru ini adalah ukurannya yang sangat kecil. Periscope well yang menjadi ‘markas’ photonic mast tidak lagi menjulur dari dasar sampai sail, justru periscope well desain baru ini hanya terletak di bagian sail saja sehingga ruang kendali dapat diposisikan di bagian yang lebih luas dan tidak sempit. Dengan photonic mast, kapal selam tidak lagi ‘buta’ dan terkucilkan dari dunia. Faktor keselamatan pun dapat ditingkatkan karena canggihnya teknologi yang melingkupi kapal selam masa depan ini.
2.      Dua contoh penerapan hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
-          Pada Dongkrak Hidrolik
Dongkrak hidrolik biasanya digunakan untuk mengangkat benda-benda berat. Misalnya dongkrak hidrolik untuk mengangkat mobil terdiri dari dua tabung yang berhubungan. Kedua tabung yang mempunyai diameter yang berbeda ini ditutup masing-masing dengan sebuah pengisap. Tabung yang diisi penuh air. Pada tabung besar diletakkan beban(mobil) yang hendak diangkat. Ketika pengisap pada tabung kecildiberi gaya sehingga mobil terangkat. Pada saat pengisap kecil diberi tekanan, tekanan akan disebarkan kesagala arah sama rata. Termasuk kearah mobil. Pada keadaan seimbang ketika tinggi air pada kedua tabung sama, tekanan di kedua sisi sama besar sehingga mobil tersebut dapat diangkat keatas dengan gaya yang kecil.
-          Pada Kapal selam
Dalam kapal selam penerapan hukum paskal juga berlaku karena tanpa adanya gaya tekan dan penyesuaian masa pada kapal selam maka kapal tersebut tidak akan bisa berperan dengan baik. Di dalam kapal selam terdapat kompresor udara yang fungsinya dapat memanpaatkan tekanan udara yang diteruskan kesegala arah. Ketika mengapung, sebagian besar badan kapal selam diisi udara sehingga secara keseluruhan ρ(massa jenis) kapal lebih kecil dari ρ(massa jenis) air laut dan meyebabkan ia bisa mengapung. Kemudian jika kapal selam ingin lebih tenggelam, udara tadi dikeluarkan dan air laut disekitarnya dimasukkan sehingga ρ (massa jenis) kapal secara keseluruhan lebih besar dari ρ (massa jenis) air laut. Dan jika kapal selam ingin mengapung lagi maka air laut tadi dikeluarkan dan digantikan dengan udara dari kompresor.

3.     

       U                   S






          S                    U
 
Yang menyebabkan kipas angina bergerak adalah aliran arus listrik yang diubah menjadi energi gerak sehingga baling-baling kipas bisa bergerak. Kipas angin menggunakan prinsip perubahan arus listrik menjadi medan magnet. Ketika kipas angin dialiri arus maka keeping A dan B akan berubah menjadi magnet. Magnet A dan B disusun berlawanan seperti gambar. Sebagaimana diketahui bahwa pada magnet arah medan magnet dikutub utara selalu mengarah keluar dari magnet dan pada kutub selatan akan selalu mengarah ke dalam magnet. Sehingga pada kipas angin akan terjadi arah medan magnet seperti pada gambar.
 







 Dengan adanya arah medan magnet seperti pada gambar membuat besi yang berada di antara kedua batang magnet bergerak memutar. Inilah yang membuat baling-baling pada kipas angin bergerak.







           


FUNGSI PURA DALAM MENGEMBANGKAN TATWA


FUNGSI DAN PERANAN PURA GIRI NATHA DALAM MENGEMBANGKAN TATTWA UMAT HINDU

A.    Pengertian Pura
Pura (pelinggih) merupakan tempat suci untuk memuja Sang Hyang Widhi dan segala manifestasi-Nya. Istilah pura dengan pengertian sebagai tempat pemujaan masyarakat hindu khususnya di Bali berasal dari bahasa Sansekerta. Kata “Pura” berarti kota atau benteng dalam bahasa Sansekerta,  yang sekarang disebut tempat untuk memuja Sang Hyang Widhi. Sebelum dipergunakan kata “Pura” untuk menamai suatu tempat suci bagi umat hindu, mereka menggunakan kata khyangan atau Hyang. Hal ini diperkuat oleh prasasti Sukawana AI tahun 882 Masehi dan Prasasti Pura Kehen tenpa tahun.
Dalam perkembangan masyarakat saat ini, kata Pura atau Khyangan dipergunakan sebagai tempat pemujaan Hyang Widhi dengan semua manifestasi-Nya dan tempat pemujaan roh leluhur.
Pura atau Khyangan dibangun di tempat-tempat yang dianggap suci, seperti di Tirtha atau Patirthan, di tepi sungai, tepi danau, tepi pantai, pertemuan dua atau lebih sungai-sungai yang dibali di sebut ‘Campuhan’, di muara sungai, dipuncak-puncak gunung atau bukit-bukit, dilereng-lereng pegunungan, dekat pertapan, di desa-desa, di kota atau di pusat kota dan tempat-tempat lain yang dianggap memberikan suasana indah. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tiada halangan untuk membangun pura atau khyangan dimana saja yang di anggap suci atau yang disakralkan oleh masyarakat setempat. Ada hal yang unik dalam pembangunan suatu pura, yakni tempat yang dianggap indah dan memiliki getaran spritual yang tinggi.
Pura sebagai tempat suci di Bali khususnya dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1.      Pura Jagad
Pura Jagad yaitu tempat memuja Sang Hyang Widhi dalam segala manifestasi-Nya. Pura ini dipuja oleh seluruh Umat Hindu, karena pada hakekatnya semua umat hindu merasa berhutang jasa kepada beliau Dang Guru atas dasar ajaran agama hindu.
2.      Pura Kawitan
Pura Kawitan yaitu tempat memuja atman Sidha Dewata atau roh suci lelurhur. Pura Kawitan dapat dikelmpokkan menjadi empat kelompok, yaitu:
a)      Pura Khyangan Jagad
Pura Khyangan Jagad adalah pura tempat pemujaan Sang Hyang Widhi Wase dengan segala prabawa-Nya (manifestasi-Nya). Adapun yang termasuk Pura Khyangan Jagad adalah Pura Sad Khyangan, Pura Dang Khyangan, dan Palinggih-palinggih Penyawangan, seperti yang terdapat di kantor-kantor.
b)      Pura Khyangan Desa (Teritorial)
Pura Khyangan Desa adalah pura yang disungsung oleh umat desa adat. Pura Khyangan Desa juga disebut Pura Khyangan Tiga. Pura Khyangan Tiga adalah tempat suci umat hindu yang difungsikan untuk melaksanakan pemujaan kehadapan Sang Hyang Widhi dan manifestasi-Nya sebagai Tri Wasesa atau Tri Murti.
c)      Pura Swagina (Pura Fungsional)
Pura Swagina adalah pura yang penyunsungnya terikat oleh ikatan swagina (kekaryaan) yang mempunyai profesi yang sama dalam sistem mata pencahrian hidup.
d)     Pura Kawitan
Pura Kawitan adalah pura yang penyungsungnya ditentukan oleh ikatan Wit atau Leluhur berdasarkan garis kelahiran (Geneologis).
Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa Pura Giri Natha yang ada di Kabupaten Sumbawa merupakan tempat memuja Sang Hyang Widhi dalam segala manifestasi-Nya. Pura ini di sungsung oleh seluruh umat hindu yang ada di Kabupaten Sumbawa, sehingga Pura Giri Natha ini dapat di kelompokkan kedalam Pura Jagad.




B.     Tattwa
1.      Pengertian Tattwa
Agama hindu memiliki tiga kerangka dasar yang merupakan satu kesatuan yang saling memberikan fungsi atas sistem agama hindu secara keseluruhan. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan dalam penerapannya. Seperti halnya apabila kita hanya mengetahui filsafatnya saja dengan mengabaikan ajaran-ajaran susila dan upacara, maka filsafat tersebut tidak akan sempurna. Begitupun sebaliknya jika hanya melakukan upacara saja tanpa mengetahui dasar-dasar filsafat dan etika, pervuma melakukan upacara tersebut.
Kerangka dasar dapat diibaratkan seperti sebuah telor, sari atau kuning telornya di ibaratkan sebagai tatwa, putih telor sebagai susila, dan kulit telor di ibaratkan sebagai upacaranya. Telor tidak akan sempurna atau akan busuk jika salah satu bagiannya kurang baik (Wisarja, 2002:52).
Tattwa sebagai salah satu bagian dari tiga kerangka agama hindu yang sudah tidak asing bagi masyarakat hindu. Ditinjau dari segi etimologinya, kata “tattwa” berasal dari bahasa sansekerta yang berarti kebenaran, kenyataan (Sura, 1981:16). Sedangkan dalam Kamus Kecil Sansekerta-Indonesia, kata “tattwa” diberikan pengertian sebagai kebenaran, kenyataan, sesungguhnya. Ahli lain menyatakan bahwa kata tattwa berarti “hakekat tentang tattwa (yaitu tuhan dalam bentuk Nirguna Brahman). Penggunaan kata Tat sebagai kata yang artinya Tuhan adalah untuk menunjukkan kepada Tuhan yang jauh dari manusia” (Pudja, 1985:37).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tattwa merupakan ajaran agama hindu untuk mencari dan menemukan suatu kebenaran tentang ketuhanan secara mendalam sampai pada pokok atau intisarinya sejauhmana dapat dicapai oleh akal manusia. Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran yang sejati tentang tuhan.
2.      Keyakinan Dalam Agama Hindu
Hindu seringkali dianggap sebagai agama yang beraliran politeisme karena memuja banyak Dewa, namun tidaklah sepenuhnya demikian. Dalam agama Hindu, Dewa bukanlah Tuhan tersendiri. Menurut umat Hindu, Tuhan itu Maha Esa tiada duanya. Dalam salah satu ajaran filsafat Hindu, Adwaita Wedanta menegaskan bahwa hanya ada satu kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada (Brahman), yang memanifestasikan diri-Nya kepada manusia dalam beragam bentuk.
Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:
a.       Widhi Tattwa
Widhi Tattwa merupakan konsep kepercayaan terdapat Tuhan yang Maha Esa dalam pandangan Hinduime. Agama Hindu yang berlandaskan Dharma menekankan ajarannya kepada umatnya agar meyakini dan mengakui keberadaan Tuhan yang Maha Esa. Dalam filsafat Adwaita Wedanta dan dalam kitab Weda, Tuhan diyakini hanya satu namun orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama. Dalam agama Hindu, Tuhan disebut Brahman.  
Tujuan agama hindu adalah untuk mencapai kebahagian duniawi dan kebahagiaan rohhani. Ada tiga jalan untuk mencapai tujuan itu. Diantara ketiga jalan itu adalah Bhakti Marga yaitu sujud bhakti kepada Tuhan adalah jalan yang termudah. Bhakit Marga tidak memerlukan kebijaksanaan yang tinggi. Oleh sebab itu sebagaian besar umat hindu dapat melakukannya. Dengan adanya keyakinan terhadap adanya Sang Hyang Widhi maka rasa bhakti kepada Sang Hyang Widhi akan semakin besar.
b.      Atma Tattwa
Atma tattwa merupakan kepercayaan bahwa terdapat jiwa dalam setiap makhluk hidup. Dalam ajaran Hinduisme, jiwa yang terdapat dalam makhluk hidup merupakan percikan yang berasal dari Tuhan dan disebut Atman. Jiwatma bersifat abadi, namun karena terpengaruh oleh badan manusia yang bersifat maya, maka Jiwatma tidak mengetahui asalnya yang sesungguhnya. Keadaan itu disebut Awidya. Hal tersebut mengakibatkan Jiwatma mengalami proses reinkarnasi berulang-ulang. Namun proses reinkarnasi tersebut dapat diakhiri apabila Jiwatma mencapai moksa.
c.       Karmaphala
Agama Hindu mengenal hukum sebab-akibat yang disebut Karmaphala (karma = perbuatan; phala = buah/hasil) yang menjadi salah satu keyakinan dasar. Dalam ajaran Karmaphala, setiap perbuatan manusia pasti membuahkan hasil, baik atau buruk. Ajaran Karmaphala sangat erat kaitannya dengan keyakinan tentang reinkarnasi, karena dalam ajaran Karmaphala, keadaan manusia (baik suka maupun duka) disebabkan karena hasil perbuatan manusia itu sendiri, baik yang ia lakukan pada saat ia menjalani hidup maupun apa yang ia lakukan pada saat ia menjalani kehidupan sebelumnya. Dalam ajaran tersebut, bisa dikatakan manusia menentukan nasib yang akan ia jalani sementara Tuhan yang menentukan kapan hasilnya diberikan (baik semasa hidup maupun setelah reinkarnasi).
d.      Punarbhawa
Punarbhawa merupakan keyakinan bahwa manusia mengalami reinkarnasi. Dalam ajaran Punarbhawa, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya (baik atau buruk) yang belum sempat dinikmati. Proses reinkarnasi diakhiri apabila seseorang mencapai kesadaran tertinggi (moksa).
e.       Moksa
Dalam keyakinan umat Hindu, Moksa merupakan suatu keadaan di mana jiwa merasa sangat tenang dan menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya karena tidak terikat lagi oleh berbagai macam nafsu maupun benda material. Pada saat mencapai keadaan Moksa, jiwa terlepas dari siklus reinkarnasi sehingga jiwa tidak bisa lagi menikmati suka-duka di dunia. Oleh karena iu, Moksa menjadi tujuan akhir yang ingin dicapai oleh umat Hindu


3.      Fungsi dan Peranan Tattwa
Pura merupakan tempat suci yang digunakan sebagai media atau sarana untuk memuja Tuhan.  Tuhan ada di seluruh alam semesta ini, namun seperti di ibarat lembu betina. Seluruh badan lembu berfungsi memproduksi susu lembu. Namun, susu lembu hanya dapat diperas melalui puting susu lembu. Pura itu ibarat puting susu lembu untuk mendapatkan susu karunia Tuhan. Itu artinya, pura tempat memuja Tuhan untuk mendapatkan anugerah berupa air susu kehidupan yang sejahtera.
Keyakinan umat hindu dengan adanya tuhan telah di jelaskan dalam pembagian Panca Sradha. Panca Sradha ini merupakan lima keyakinan dasar dalam agama hindu. Dengan lima keyakinan dasar yang dimiliki oleh umat hindu maka dengan sendirinya mereka akan meningkatkan sradha dan bhaktinya kepada Sang Hyang Widhi dengan berbagai manifestasi-Nya. Melalui sradha dan bhakti yang tinggi kehadapan Sang Hyang Widhi, setiap umat hindu berharapa dapat memperoleh moksa. Moksa adalah tujuan hidup setiap umat hindu. Adapun cara untuk mencapai tujuan tertinggi hidup umat hindu di jelaskan dalam Tri Marga.

Sanitasi


SANITASI MENUNJANG KUALITAS AIR BAKU
Oleh:
TRY CAPRIANI SUSANTI

Air minum merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, yang harus tersedia dalam kuantitas yang cukup dan kualitas yang memenuhi syarat. Meskipun alam telah menyediakan air dalam jumlah yang cukup, tetapi pertambahan penduduk dan peningkatan aktivitasnya telah mengubah tatanan dan keseimbangan air di alam. Sebagian besar air yang tersedia tidak lagi layak dikonsumsi secara langsung dan memerlukan pengolahan supaya air dari alam layak dan sehat untuk dikonsumsi.
Persoalan besar yang dihadapi sektor air minum adalah semakin terbatasnya sumber air baku, baik pada aspek kuantitas maupun kualitas. Hal ini tidak lepas dari permasalahan sumber daya air secara keseluruhan. Saat ini terjadi ketidak seimbangan antara pasokan dan kebutuhan air dalam perspektif ruang dan waktu. Indonesia merupakan negara terbesar kelima di dunia dalam hal ketersediaan air, tetapi menghadapi kendala dalam memenuhi kebutuhan air karena distribusi yang tidak merata, baik secara spasial maupun waktu.
Di sisi lain, ancaman terhadap keberlanjutan daya dukung sumber daya air, baik air permukaan maupun air tanah, semakin meningkat. Kerusakan lingkungan yang semakin luas akibat kerusakan hutan secara signifikan telah menyebabkan penurunan daya dukung daerah aliran sungai (DAS) dalam menahan dan menyimpan air. Selain itu, semakin langkanya air cenderung mendorong pola penggunaan air yang tidak bijaksana, antara lain pola eksploitasi air tanah secara berlebihan sehingga terjadi penurunan permukaan dan kualitas air tanah, intrusi air laut, dan penurunan permukaan tanah (land subsidence).
Berkembangnya daerah permukiman dan industri telah mengurangi area resapan air dan mengancam daya dukung lingkungan dalam menyediakan air. Pada sisi lain, kapasitas infrastruktur penampung air seperti waduk dan bendungan semakin menurun akibat meningkatnya sedimentasi, sehingga menurunkan keandalan penyediaan air untuk irigasi maupun air baku air minum.
Ancaman terbesar air baku saat ini adalah pencemaran oleh limbah domestik dan industri dan sampah yang tidak dikelola dengan baik. Air limbah dan sampah dibuang langsung ke lingkungan dan badan-badan air sehingga mencemari air pemukaan dan air tanah. Semakin tinggi tingkat pencemaran air baku, semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan untuk memproses air baku menjadi air minum. Untuk memperoleh kualitas ari baku yang memenuhi standar diperlukan suatu metode sanitasi lingkungan yang tepat sehingga kualitas dan kuantitas air untuk kebutuhan manusia terpenuhi.
1.    Pengertian Sanitasi Lingkungan
a.    Pengertian Sanitasi
Sanitasi merupakan usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada penguasaan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan (Azwar,1990). Sedangkan menurut Purnawijayanti (2001:2) sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut.
Dari kedua pendapat di atas sanitasi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber penyakit. Sanitasi adalah sarana higienis untuk mencegah kontak manusia dari bahaya limbah untuk meningkatkan kesehatan. Bahaya dapat berupa agen fisik, mikrobiologi, biologi atau kimia penyebab penyakit. Limbah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan kotoran manusia dan hewan, limbah padat, limbah cair domestik (limbah, sullage, greywater), limbah industri, dan limbah pertanian. Higienis sarana pencegahan dapat dengan menggunakan solusi engineering (misalnya selokan dan pengolahan limbah), teknologi sederhana (eglatrines, tangki septik), atau bahkan dengan praktek-praktek kebersihan pribadi (misalnya mencuci tangan dengan sabun).

b.    Pengertian Lingkungan
Menurut Kusuma (http://afand.abatasa.com) Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Sedangkan menurut Tegar (http://mastegar.blogspot.com) lingkungan adalah tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh dimana meliputi unsur-unsur penting seperti tanah, air, dan udara.
Dari kedua pendapat di atas Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Pengertian sanitasi lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Sehingga dengan lingkungan yang sehat dan ekologi yang seimbang dapat menunjang ketersediaan air baku bagi kebutuhan manusia.
2.    Air Baku
Air baku merupakan kebutuhan utama mahluk hidup terutama manusia. Air baku ini dapat diperoleh dari sungai, danau, waduk, dan air sumur. Dengan berkembangnya berbagai industri baik industri rumah tangga maupun industri besar yang ada di pusat-pusat kota membuat kualitas air baku tidak memenuhi standar untuk di konsumsi langsung oleh manusia. Ini disebabkan karena limbah-limbah industri langsung di buang ke sungai-sungai besar sehingga sungai menjadi tercemar oleh limbah industri baik dalam bentuk padat maupun cair. Selain limbah industri ketersediaan sumber air baku yang memenuhi standar air minum berkurang kualitas dan kuantitasnya disebabkan juga oleh penjarahan hutan oleh penduduk yang mementingkan kepentingan pribadi tanpa memperdulikan dampak yang akan ditimbulkan oleh perbuatan mereka. Hutan yang gundul akan menyebabkan daerah resapan air akan berkurang dan akan menimbulkan bencana banjir apabila curah hujan terlalu besar karena semua air akan langsung menuju sungai.
Ancaman-ancaman terhadap ketersediaan air baku sebagai kebutuhan primer mahluk hidup perlu kita perhatikan agar kita tidak kekurangan air. Banyak penyakit yang akan ditimbul akibat kekurangan air baku seperti kekurangan air (dehidrasi). ini karena hampir 70% tubuh mahluk hidup tersusun oleh air.
3.    Keterkaitan Antara Sanitasi Dengan Kualitas Air Baku
Kebutuhan manusia yang semakin meningkat dengan akitvitas yang berbeda-beda membuat manusia memilih segala sesuatu yang berbau instan. Contohnya air minum. Mereka memilih untuk membeli air minum kemasan atau membeli air minum curah di penyulingan air minum.
Air minum kemasan yang diproduksi oleh perusaha-perusaha tentu memerlukan air baku yang memenuhi standar sehingga air minum yang diproduksi akan aman untuk dikomsumsi oleh konsumen. Namun kenyataanya saat ini, sumber air baku semakin lama semakin berkurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sedangkan disisi lain kebutuhan manusia akan air semakin meningkat. Kita memerlukan suatu metode yang dapat memenuhi kebutuah dasar manusia akan ketersediaan air baku. Mengingat sumber air baku sudah tercemar oleh limbah-limbah industri baik industri kecil maupun besar.
Metode yang dapat kita terapkan adalah sanitasi lingkungan. Sanitasi lingkungan merupakan upaya higiene dan memutuskan mata rantai faktor-faktor penyebab penyakit. Dengan memutuskan faktor-faktro penyebab penyakit terseubt kita akan dapat memperoleh sumber air baku yang memenuhi standar baik dari segi fisik, kimia maupun mikrobiologi.
Hal-hal yang dapat kita lakukan dalam upaya penyelamatan sumber air baku yang ada adalah dengan sanitasi dan higiene. Mulai dari hal terkecil seperti:
-        Rumah tangga saat akan dibuang kita pisahkan sampah organik dan anorganik.
-        Membuat septi tenk jauh dari sumur sehingga mikrobiologi penyebab penyakit tidak merembes masuk ke sumur.
-        Menjaga kebersihan grenasi di sekitar rumah.
-        Tidak membuang sampah (limbah industri dan rumah tangga) ke sungai atau sumber air baku yang lainnya.
-        Melakukan penghijauan hutan gundul, menekan angka penebangan liar (penyelamatan hutan).
-        Melakukan pengolahan air minum yang memenuhi standar BPOM RI.
Dengan melakukan tindakan-tindakan sanitasi lingkungan dan higiene kita akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas air baku yang ada. Selain itu juga akan dapat meingkatkan kesehatan dan taraf kesejatraan manusia. Lingkungan juga akan menjadi bersih dan sehat, tidak terjadi banjir yang membahayakan penduduk sekitar sungai, dan kebutuhan manusia yang serba instan akan dapat terpenuhi.