Rabu, 27 April 2011

Sanitasi


SANITASI MENUNJANG KUALITAS AIR BAKU
Oleh:
TRY CAPRIANI SUSANTI

Air minum merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, yang harus tersedia dalam kuantitas yang cukup dan kualitas yang memenuhi syarat. Meskipun alam telah menyediakan air dalam jumlah yang cukup, tetapi pertambahan penduduk dan peningkatan aktivitasnya telah mengubah tatanan dan keseimbangan air di alam. Sebagian besar air yang tersedia tidak lagi layak dikonsumsi secara langsung dan memerlukan pengolahan supaya air dari alam layak dan sehat untuk dikonsumsi.
Persoalan besar yang dihadapi sektor air minum adalah semakin terbatasnya sumber air baku, baik pada aspek kuantitas maupun kualitas. Hal ini tidak lepas dari permasalahan sumber daya air secara keseluruhan. Saat ini terjadi ketidak seimbangan antara pasokan dan kebutuhan air dalam perspektif ruang dan waktu. Indonesia merupakan negara terbesar kelima di dunia dalam hal ketersediaan air, tetapi menghadapi kendala dalam memenuhi kebutuhan air karena distribusi yang tidak merata, baik secara spasial maupun waktu.
Di sisi lain, ancaman terhadap keberlanjutan daya dukung sumber daya air, baik air permukaan maupun air tanah, semakin meningkat. Kerusakan lingkungan yang semakin luas akibat kerusakan hutan secara signifikan telah menyebabkan penurunan daya dukung daerah aliran sungai (DAS) dalam menahan dan menyimpan air. Selain itu, semakin langkanya air cenderung mendorong pola penggunaan air yang tidak bijaksana, antara lain pola eksploitasi air tanah secara berlebihan sehingga terjadi penurunan permukaan dan kualitas air tanah, intrusi air laut, dan penurunan permukaan tanah (land subsidence).
Berkembangnya daerah permukiman dan industri telah mengurangi area resapan air dan mengancam daya dukung lingkungan dalam menyediakan air. Pada sisi lain, kapasitas infrastruktur penampung air seperti waduk dan bendungan semakin menurun akibat meningkatnya sedimentasi, sehingga menurunkan keandalan penyediaan air untuk irigasi maupun air baku air minum.
Ancaman terbesar air baku saat ini adalah pencemaran oleh limbah domestik dan industri dan sampah yang tidak dikelola dengan baik. Air limbah dan sampah dibuang langsung ke lingkungan dan badan-badan air sehingga mencemari air pemukaan dan air tanah. Semakin tinggi tingkat pencemaran air baku, semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan untuk memproses air baku menjadi air minum. Untuk memperoleh kualitas ari baku yang memenuhi standar diperlukan suatu metode sanitasi lingkungan yang tepat sehingga kualitas dan kuantitas air untuk kebutuhan manusia terpenuhi.
1.    Pengertian Sanitasi Lingkungan
a.    Pengertian Sanitasi
Sanitasi merupakan usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada penguasaan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan (Azwar,1990). Sedangkan menurut Purnawijayanti (2001:2) sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut.
Dari kedua pendapat di atas sanitasi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber penyakit. Sanitasi adalah sarana higienis untuk mencegah kontak manusia dari bahaya limbah untuk meningkatkan kesehatan. Bahaya dapat berupa agen fisik, mikrobiologi, biologi atau kimia penyebab penyakit. Limbah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan kotoran manusia dan hewan, limbah padat, limbah cair domestik (limbah, sullage, greywater), limbah industri, dan limbah pertanian. Higienis sarana pencegahan dapat dengan menggunakan solusi engineering (misalnya selokan dan pengolahan limbah), teknologi sederhana (eglatrines, tangki septik), atau bahkan dengan praktek-praktek kebersihan pribadi (misalnya mencuci tangan dengan sabun).

b.    Pengertian Lingkungan
Menurut Kusuma (http://afand.abatasa.com) Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Sedangkan menurut Tegar (http://mastegar.blogspot.com) lingkungan adalah tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh dimana meliputi unsur-unsur penting seperti tanah, air, dan udara.
Dari kedua pendapat di atas Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Pengertian sanitasi lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Sehingga dengan lingkungan yang sehat dan ekologi yang seimbang dapat menunjang ketersediaan air baku bagi kebutuhan manusia.
2.    Air Baku
Air baku merupakan kebutuhan utama mahluk hidup terutama manusia. Air baku ini dapat diperoleh dari sungai, danau, waduk, dan air sumur. Dengan berkembangnya berbagai industri baik industri rumah tangga maupun industri besar yang ada di pusat-pusat kota membuat kualitas air baku tidak memenuhi standar untuk di konsumsi langsung oleh manusia. Ini disebabkan karena limbah-limbah industri langsung di buang ke sungai-sungai besar sehingga sungai menjadi tercemar oleh limbah industri baik dalam bentuk padat maupun cair. Selain limbah industri ketersediaan sumber air baku yang memenuhi standar air minum berkurang kualitas dan kuantitasnya disebabkan juga oleh penjarahan hutan oleh penduduk yang mementingkan kepentingan pribadi tanpa memperdulikan dampak yang akan ditimbulkan oleh perbuatan mereka. Hutan yang gundul akan menyebabkan daerah resapan air akan berkurang dan akan menimbulkan bencana banjir apabila curah hujan terlalu besar karena semua air akan langsung menuju sungai.
Ancaman-ancaman terhadap ketersediaan air baku sebagai kebutuhan primer mahluk hidup perlu kita perhatikan agar kita tidak kekurangan air. Banyak penyakit yang akan ditimbul akibat kekurangan air baku seperti kekurangan air (dehidrasi). ini karena hampir 70% tubuh mahluk hidup tersusun oleh air.
3.    Keterkaitan Antara Sanitasi Dengan Kualitas Air Baku
Kebutuhan manusia yang semakin meningkat dengan akitvitas yang berbeda-beda membuat manusia memilih segala sesuatu yang berbau instan. Contohnya air minum. Mereka memilih untuk membeli air minum kemasan atau membeli air minum curah di penyulingan air minum.
Air minum kemasan yang diproduksi oleh perusaha-perusaha tentu memerlukan air baku yang memenuhi standar sehingga air minum yang diproduksi akan aman untuk dikomsumsi oleh konsumen. Namun kenyataanya saat ini, sumber air baku semakin lama semakin berkurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sedangkan disisi lain kebutuhan manusia akan air semakin meningkat. Kita memerlukan suatu metode yang dapat memenuhi kebutuah dasar manusia akan ketersediaan air baku. Mengingat sumber air baku sudah tercemar oleh limbah-limbah industri baik industri kecil maupun besar.
Metode yang dapat kita terapkan adalah sanitasi lingkungan. Sanitasi lingkungan merupakan upaya higiene dan memutuskan mata rantai faktor-faktor penyebab penyakit. Dengan memutuskan faktor-faktro penyebab penyakit terseubt kita akan dapat memperoleh sumber air baku yang memenuhi standar baik dari segi fisik, kimia maupun mikrobiologi.
Hal-hal yang dapat kita lakukan dalam upaya penyelamatan sumber air baku yang ada adalah dengan sanitasi dan higiene. Mulai dari hal terkecil seperti:
-        Rumah tangga saat akan dibuang kita pisahkan sampah organik dan anorganik.
-        Membuat septi tenk jauh dari sumur sehingga mikrobiologi penyebab penyakit tidak merembes masuk ke sumur.
-        Menjaga kebersihan grenasi di sekitar rumah.
-        Tidak membuang sampah (limbah industri dan rumah tangga) ke sungai atau sumber air baku yang lainnya.
-        Melakukan penghijauan hutan gundul, menekan angka penebangan liar (penyelamatan hutan).
-        Melakukan pengolahan air minum yang memenuhi standar BPOM RI.
Dengan melakukan tindakan-tindakan sanitasi lingkungan dan higiene kita akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas air baku yang ada. Selain itu juga akan dapat meingkatkan kesehatan dan taraf kesejatraan manusia. Lingkungan juga akan menjadi bersih dan sehat, tidak terjadi banjir yang membahayakan penduduk sekitar sungai, dan kebutuhan manusia yang serba instan akan dapat terpenuhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar